Butet Manurung, Sokola Rimba Mengantarkannya Jadi Pahlawan Asia

New Castle Delaware home appliance construction engineering safety gear modern home office car audio system parental control program poland medical books reminder paradise louisiana last minute trip bulgaria prints off road driving developing promotion go travel video software gifts image editor program lth ups teaching men hair maintenance kashwear goodyear ultra grip ice tires oceanic time warner cable hawaii lake mead houseboat rentals Volleyball Spandex disney world hopper pass small dehumidifier vented propane heater samsonite briefcase grab bars ginger ginger grab bars canon optura camcorders 5 axis router servo actuators homes for sale in eugene oregon milk frother Eczema Medication cheap flights to budapest stone mantels paintball discounters tree climbing equipment 5 acne b vitamin sample brochures china airfare navy seal watch touch screen lcd monitor lcd rear projection tv copying vhs to dvd chess clock cd cabinet cable router lp gas heater specialty merchandise company brass door knob cruising world magazine cookie bouquet embroidery machine for sale zeiss microscope Unit Heater newport ky drain cleaner widescreen projection pilates instructions nars cosmetic supplement wholesalers buy toyo tires Toms Toothpaste vinyl fence journalism courses manual handling equipment coaching software electronics recycling dry cleaning equipment america intercontinental university Phone Tape Recorder pool table atlanta gmc rims man wedding band christmas gift basket air mattress best airfare iowa private investigators Glass Dildo jogging stroller hip hop ringtones metal bench Wire Rope Rigging federal housing authority lesko apartment rental new york post traumatic stress disorder buffalo grove il adidas running gear home odor control church furnishing american north spice virtual production office ph electrode camcorder battery charger yeast infection las vegas brochures ireland poster breast enhancer Phone Ringtone plumbing fixture bull dozer super 8 jackson folding table cholesterol test clemson depression exercise psoriasis Electrostatic entertainment center furniture used drum wales tourist board optimizer commercial rental property belly button jewelry professional staffing framed art framed art topo map marine biology cape cod tennis training car cleaning corel draw coffee club cheap tickets to amsterdam Equipment Rental home theater audio system Throw Down Virginia Tax portland oregon tuition university of arizona summer vacation travel agent new york aim monitoring Used Car For Sale super 8 california New Castle Delaware home appliance construction engineering safety gear modern home office car audio system parental control program poland medical books reminder paradise louisiana last minute trip bulgaria prints off road driving developing promotion go travel video software gift

Butet Manurung, penggagas Sokola Rimba ini namanya di dunia pendidikan begitu harum.
Bagaimana tidak, perempuan kelahiran Jakarta, 46 tahun silam ini menjadi pelopor berdirinya
sekolah untuk anak-anak suku-suku terasing di 16 titik pelosok Indonesia melalui Yayasan Sokolah.

Padahal keberhasilan Butet Manurung mengenalkan anak-anak suku adat pada kegiatan membaca,
menulis dan menghitung ini berawal dari mimpinya yang sederhana, menjauh dari tuntutan kerja di
balik meja bilik kantor.

"Dulu orangtua saya selalu bilang suatu hari saya akan menikah lalu punya anak. Kalau pun bekerja
saya berpikir nanti akan kerja si bilangan Sudirman, pakai heels duduk di belakang meja. Saya takut
sekali," ujar Butet Manurung pada Suara.com, belum lama ini.

Ketakutan Butet Manurung pada dunia kerja yang monoton membuatnya bermimpi untuk bisa
bekerja di hutan suatu hari nanti. Hal ini diwujudkannya lewat keikutsertaan Butet pada organisasi
pecinta alam semasa duduk di bangku kuliah. Ia juga sering berpetualang ke gunung, arung jeram,
hingga hutan-hutan di Indonesia untuk menemukan zona nyamannya.

Lulusan Antropologi, Universitas Padjajaran Bandung ini tak ingin menyesal ketika usia senja
dirinya belum melakukan apapun yang menjadi mimpinya saat kecil. Semesta pun mendukung.

Selepas meraih gelar sarjana, Butet Manurung mendapatkan pekerjaan yang berhubungan dengan
alam.


Berbekal pengalamannya sebagai mahasiawa pecinta alam, Butet Manurung memulai karir sebagai
pemandu wisata di sebuah taman nasional. Namun ibu dari dua anak ini merasa tak puas melakoni
profesi tersebut. Ia ingin memberi dampak lebih melalui ilmu yang didapatnya selama perkuliahan.

"Lalu saya lihat lowongan iklan baris di Koran. Bunyinya: dicari fasilitator pendidikan alternatif bagi
suku asli Orang Rimba, Jambi. Saya merasa tergerak untuk melamar pekerjaan ini," tambah Butet
Manurung lagi.

Ternyata di sanalah, Butet menemukan surga dunianya. Namun tentu saja perjuangannya tak
langsung berjalan mulus. Butet Manurung harus mengalami penolakan dari suku dalam yang tak
terpapar dunia luar. Butet Manurung tak menyerah, berawal dari tiga murid, lama kelamaan Ia

berhasil menjadikan sekolah menjadi tren di kalangan anak muda rimba.
"Tantangan pasti ada. Tentunya bagaimana bisa mendapat kepercayaan mereka. Kita kan dianggap
orang luar dan mereka jarang melihat perempuan jalan sendiri ke rimba sehingga ya penolakan itu
ada," ujar Butet Manurung.


Perempuan bernama asli Saur Marlina Manurung ini mengaku bahwa dirinya tidak menggunakan
metode pembelajaran seperti di sekolah pada umumnya. Butet sengaja memadukan konsep bermain
sambil belajar sehingga anak-anak rimba tidak merasa seperti sedang bersekolah.

"Sekolahnya juga tidak beratap seperti sekolahan lain. Jadi kita di hutan saja gitu, saya bawa buku,
papan lalu ya mengenalkan mereka pada abjad, angka dan mengajarkan mereka berkomunikasi agar
mereka bisa mandiri ketika berurusan dengan orang asing seperti penjahat yang mau menebang \

pohon di hutan, mereka bisa lawan dengan pengetahuan pasal-pasal di undang-undang," tambah dia.
Atas dasar perjuangannya meningkatkan pendidikan bagi masyarakat adat di pelosok Indonesia ini,

Butet pun dihadiahi banyak penghargaan. Pada 2004 lalu, Majalah TIME Asia menyebut Butet
sebagai salah satu Pahlawan Asia. Tak hanya itu Butet juga memperoleh penghargaan seperti Young
Global Leader oleh forum Ekonomi Dunia, Social Entrepreneur of the Year oleh Ernst and Young,
dan Ramon Magsaysay Award.


Berawal dari Hutan Rimba Jambi, kini Sokola Rimba yang didirikan Butet Manurung telah
menjangkau pelosok Indonesia lainnya seperti Flores, Aceh, Yogyakarta, Halmahera, Bulukumba,
Pulau Besar dan Gunung Egon, Makassar, Klaten, dan Sumba.

Pada para perempuan lainnya, Butet Manurung berpesan agar terus menghidupkan mimpi-mimpi
yang di punya agar tidak menyesal ketika usia lanjut menghampiri. Yang pasti, Ia menikmati hasil
dari mimpi dan kerja kerasnya yang bisa dibagikannya pada anak dan cucunya kelak.


"Sebagai perempuan jadilah diri sendiri. Jangan sampai di usia 70 tahun baru menyesal. Buat saya
keren itu bisa melakukan sesuatu yang kita cintai," tandas Butet.

Itulah kisah perjuangan Butet Manurung, berawal dari Sokola Rimba hingga menjadi pahlawan Asia.

Nah Sahabat Rumpi, sampai disini dulu ya perjumpaan kita kali ini. Jangan lupa klik ikuti kemudian like, share & comment ya. Agar penulis termotivasi untuk memberikan lebih banyak artikel-artikel bermanfaat dan menarik lainnya, sampai bertemu lagi.



Klik disini umtuk sumbernya...
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==