New Castle Delaware
home appliance
construction engineering
safety gear
modern home office
car audio system
parental control program
poland
medical books
reminder
paradise
louisiana
last minute trip
bulgaria
prints
off road driving
developing
promotion
go travel
video software
gifts
image editor program
lth
ups
teaching
men hair
maintenance
kashwear
goodyear ultra grip ice tires
oceanic time warner cable hawaii
lake mead houseboat rentals
Volleyball Spandex
disney world hopper pass
small dehumidifier
vented propane heater
samsonite briefcase
grab bars ginger
ginger grab bars
canon optura camcorders
5 axis router
servo actuators
homes for sale in eugene oregon
milk frother
Eczema Medication
cheap flights to budapest
stone mantels
paintball discounters
tree climbing equipment
5 acne b vitamin
sample brochures
china airfare
navy seal watch
touch screen lcd monitor
lcd rear projection tv
copying vhs to dvd
chess clock
cd cabinet
cable router
lp gas heater
specialty merchandise company
brass door knob
cruising world magazine
cookie bouquet
embroidery machine for sale
zeiss microscope
Unit Heater
newport ky
drain cleaner
widescreen projection
pilates instructions
nars cosmetic
supplement wholesalers
buy toyo tires
Toms Toothpaste
vinyl fence
journalism courses
manual handling equipment
coaching software
electronics recycling
dry cleaning equipment
america intercontinental university
Phone Tape Recorder
pool table atlanta
gmc rims
man wedding band
christmas gift basket
air mattress
best airfare
iowa private investigators
Glass Dildo
jogging stroller
hip hop ringtones
metal bench
Wire Rope Rigging
federal housing authority
lesko
apartment rental new york
post traumatic stress disorder
buffalo grove il
adidas running gear
home odor control
church furnishing
american north spice
virtual production office
ph electrode
camcorder battery charger
yeast infection
las vegas brochures
ireland poster
breast enhancer
Phone Ringtone
plumbing fixture
bull dozer
super 8 jackson
folding table
cholesterol test
clemson
depression exercise
psoriasis
Electrostatic
entertainment center furniture
used drum
wales tourist board
optimizer
commercial rental property
belly button jewelry
professional staffing
framed art
framed art
topo map
marine biology
cape cod
tennis training
car cleaning
corel draw
coffee club
cheap tickets to amsterdam
Equipment Rental
home theater audio system
Throw Down
Virginia Tax
portland oregon
tuition
university of arizona
summer vacation
travel agent new york
aim monitoring
Used Car For Sale
super 8 california
New Castle Delaware
home appliance
construction engineering
safety gear
modern home office
car audio system
parental control program
poland
medical books
reminder
paradise
louisiana
last minute trip
bulgaria
prints
off road driving
developing
promotion
go travel
video software
gift
Butet Manurung, penggagas Sokola Rimba ini namanya di dunia pendidikan begitu harum.
Bagaimana tidak, perempuan kelahiran Jakarta, 46 tahun silam ini menjadi pelopor berdirinya
sekolah untuk anak-anak suku-suku terasing di 16 titik pelosok Indonesia melalui Yayasan Sokolah.
Padahal keberhasilan Butet Manurung mengenalkan anak-anak suku adat pada kegiatan membaca,
menulis dan menghitung ini berawal dari mimpinya yang sederhana, menjauh dari tuntutan kerja di
balik meja bilik kantor.
"Dulu orangtua saya selalu bilang suatu hari saya akan menikah lalu punya anak. Kalau pun bekerja
saya berpikir nanti akan kerja si bilangan Sudirman, pakai heels duduk di belakang meja. Saya takut
sekali," ujar Butet Manurung pada Suara.com, belum lama ini.
Ketakutan Butet Manurung pada dunia kerja yang monoton membuatnya bermimpi untuk bisa
bekerja di hutan suatu hari nanti. Hal ini diwujudkannya lewat keikutsertaan Butet pada organisasi
pecinta alam semasa duduk di bangku kuliah. Ia juga sering berpetualang ke gunung, arung jeram,
hingga hutan-hutan di Indonesia untuk menemukan zona nyamannya.
Lulusan Antropologi, Universitas Padjajaran Bandung ini tak ingin menyesal ketika usia senja
dirinya belum melakukan apapun yang menjadi mimpinya saat kecil. Semesta pun mendukung.
Selepas meraih gelar sarjana, Butet Manurung mendapatkan pekerjaan yang berhubungan dengan
alam.
Berbekal pengalamannya sebagai mahasiawa pecinta alam, Butet Manurung memulai karir sebagai
pemandu wisata di sebuah taman nasional. Namun ibu dari dua anak ini merasa tak puas melakoni
profesi tersebut. Ia ingin memberi dampak lebih melalui ilmu yang didapatnya selama perkuliahan.
"Lalu saya lihat lowongan iklan baris di Koran. Bunyinya: dicari fasilitator pendidikan alternatif bagi
suku asli Orang Rimba, Jambi. Saya merasa tergerak untuk melamar pekerjaan ini," tambah Butet
Manurung lagi.
Ternyata di sanalah, Butet menemukan surga dunianya. Namun tentu saja perjuangannya tak
langsung berjalan mulus. Butet Manurung harus mengalami penolakan dari suku dalam yang tak
terpapar dunia luar. Butet Manurung tak menyerah, berawal dari tiga murid, lama kelamaan Ia
berhasil menjadikan sekolah menjadi tren di kalangan anak muda rimba.
"Tantangan pasti ada. Tentunya bagaimana bisa mendapat kepercayaan mereka. Kita kan dianggap
orang luar dan mereka jarang melihat perempuan jalan sendiri ke rimba sehingga ya penolakan itu
ada," ujar Butet Manurung.
Perempuan bernama asli Saur Marlina Manurung ini mengaku bahwa dirinya tidak menggunakan
metode pembelajaran seperti di sekolah pada umumnya. Butet sengaja memadukan konsep bermain
sambil belajar sehingga anak-anak rimba tidak merasa seperti sedang bersekolah.
"Sekolahnya juga tidak beratap seperti sekolahan lain. Jadi kita di hutan saja gitu, saya bawa buku,
papan lalu ya mengenalkan mereka pada abjad, angka dan mengajarkan mereka berkomunikasi agar
mereka bisa mandiri ketika berurusan dengan orang asing seperti penjahat yang mau menebang \
pohon di hutan, mereka bisa lawan dengan pengetahuan pasal-pasal di undang-undang," tambah dia.
Atas dasar perjuangannya meningkatkan pendidikan bagi masyarakat adat di pelosok Indonesia ini,
Butet pun dihadiahi banyak penghargaan. Pada 2004 lalu, Majalah TIME Asia menyebut Butet
sebagai salah satu Pahlawan Asia. Tak hanya itu Butet juga memperoleh penghargaan seperti Young
Global Leader oleh forum Ekonomi Dunia, Social Entrepreneur of the Year oleh Ernst and Young,
dan Ramon Magsaysay Award.
Berawal dari Hutan Rimba Jambi, kini Sokola Rimba yang didirikan Butet Manurung telah
menjangkau pelosok Indonesia lainnya seperti Flores, Aceh, Yogyakarta, Halmahera, Bulukumba,
Pulau Besar dan Gunung Egon, Makassar, Klaten, dan Sumba.
Pada para perempuan lainnya, Butet Manurung berpesan agar terus menghidupkan mimpi-mimpi
yang di punya agar tidak menyesal ketika usia lanjut menghampiri. Yang pasti, Ia menikmati hasil
dari mimpi dan kerja kerasnya yang bisa dibagikannya pada anak dan cucunya kelak.
"Sebagai perempuan jadilah diri sendiri. Jangan sampai di usia 70 tahun baru menyesal. Buat saya
keren itu bisa melakukan sesuatu yang kita cintai," tandas Butet.
Itulah kisah perjuangan Butet Manurung, berawal dari Sokola Rimba hingga menjadi pahlawan Asia.
Nah Sahabat Rumpi, sampai disini dulu ya perjumpaan kita kali ini. Jangan lupa klik ikuti kemudian like, share & comment ya. Agar penulis termotivasi untuk memberikan lebih banyak artikel-artikel bermanfaat dan menarik lainnya, sampai bertemu lagi.
Klik disini umtuk sumbernya...